PT. Rifan Financindo Berjangka
- Dalam pencarian tidur
yang nyenyak, kita seringkali fokus pada kebiasaan tidur sebelum tidur, durasi
tidur, dan kenyamanan kasur kita. Namun, tahukah Anda bahwa jadwal tidur Anda
mungkin secara diam-diam merusak perut Anda? Penelitian terbaru telah mengungkapkan
hubungan yang rumit antara kesehatan usus dan pola tidur Anda, dan ini adalah
hubungan yang patut dieksplorasi.
Para ilmuwan telah mengungkap
bahwa kesehatan usus kita memainkan peran penting dalam memengaruhi berbagai
proses tubuh, termasuk tidur. Ini bukan hanya masalah mengalami ketidaknyamanan
perut sesekali; sebaliknya, mikrobioma usus dan jadwal tidur saling terkait
pada tingkat seluler. Dr. Allison Brager, seorang neurobiologis dan penulis,
menekankan, "Mikrobioma usus secara signifikan memengaruhi proses otak,
dan karena tidur adalah fungsi otak, itu tidak terkecuali."
Baca juga : Ariana Grande dan Dalton Gomez Mengumumkan Perceraian Setelah Dua Tahun Menikah
Serotonin, sejenis
neurotransmiter yang mengatur mood dan tidur, ditemukan dalam jumlah besar baik
di usus maupun otak. Dr. Brager menambahkan, "Serotonin tidak hanya
memengaruhi mood Anda; itu juga mengatur kewaspadaan Anda dan kualitas tidur
Anda. Mengejutkannya, ada lebih banyak serotonin di usus Anda daripada di otak
Anda."
Pengaruh usus terhadap tidur
dan sebaliknya adalah jalur dua arah. Studi terbaru yang diterbitkan dalam The
European Journal of Nutrition mengungkapkan bahwa pola tidur yang tidak teratur
berkorelasi dengan bakteri berbahaya di usus. Dr. Wendy Hall dari King's
College London, penulis senior studi tersebut, menyatakan, "Bahkan variasi
kecil dalam jadwal tidur sepanjang minggu tampaknya berkaitan dengan perubahan
dalam spesies bakteri usus."
Untuk memastikan hubungan yang
seimbang antara usus dan tidur, para ahli merekomendasikan pendekatan ganda.
Pertama, fokuslah pada meningkatkan kesehatan usus Anda dengan meningkatkan
asupan buah, sayuran, dan biji-bijian utuh sambil mengurangi konsumsi karbohidrat
olahan seperti minuman manis dan daging merah olahan. Dr. Shilpa Ravella,
seorang gastroenterologis transplantasi, menekankan pentingnya makanan nabati
kaya serat untuk mikrobioma usus yang sehat.
Kedua, perhatikan kebersihan tidur Anda. Patuhi waktu tidur dan waktu bangun yang konsisten, ciptakan lingkungan tidur yang sejuk dan tenang, dan hindari aktivitas seperti bekerja di tempat tidur.
PT. Rifan Financindo Berjangka
- Glh
No comments:
Write comments