Monday, September 29, 2025

Indonesia di Peringkat Dua Kasus TBC Dunia: Realitas, Tantangan & Strategi Penanggulangan



PT Rifan Financindo Berjangka  - Menurut Global Tuberculosis Report 2024, Indonesia menduduki posisi kedua dunia dalam jumlah estimasi kasus tuberkulosis (TBC), yakni sekitar 1,09 juta kasus per tahun, serta mencatat sekitar 125.000 kematian akibat penyakit ini. (medcom.id)
India tetap menduduki urutan pertama. (detikHealth)
Pada konteks Indonesia sendiri, capaian notifikasi kasus masih jauh dari target nasional, hanya mencapai kurang dari 50 % dari estimasi kasus. (medcom.id)

Peringkat ini bukan hanya angka, melainkan alarm nasional bahwa TBC masih menjadi masalah kesehatan publik serius.


Faktor Penyebab Mengapa Indonesia Menduduki Ranking 2 Kasus TBC

1. Transmisi dalam Kepadatan Penduduk & Perumahan Tidak Ideal

Kepadatan penduduk dan kondisi perumahan yang kurang sehat memfasilitasi penyebaran bakteri Mycobacterium tuberculosis. Ruang tinggal dengan ventilasi buruk mempercepat penularan di dalam keluarga. (detikHealth)

2. Kondisi Gizi Buruk & Stunting sebagai Faktor Risiko

Status gizi yang rendah melemahkan sistem imun, membuat infeksi mudah berkembang menjadi penyakit aktif. Stunting yang masih tinggi di berbagai daerah turut berkontribusi terhadap kerentanan terhadap TBC. (detikHealth)

3. Penyakit Penyerta / Komorbiditas

Penderita diabetes, HIV, dan penyakit kronis lainnya lebih rentan terhadap infeksi TBC atau reaktivasi TBC laten menjadi aktif. (detikHealth)

4. Kasus Tak Terdeteksi (Underdiagnosis)

Banyak pasien belum terlayani sistem layanan kesehatan atau belum teridentifikasi. Penemuan kasus baru (notifikasi) baru sekitar 40–50 % dari estimasi. (medcom.id)

5. Keterbatasan Infrastruktur Diagnostik & Layanan Kesehatan Primer

Tidak semua fasilitas kesehatan memiliki sarana diagnostik modern (seperti GeneXpert, X-ray portable) di seluruh daerah terpencil. (medcom.id)

6. Ketimpangan Distribusi & Komitmen Pemerintah Daerah

Beberapa daerah menunjukkan rendahnya komitmen stok obat, regulasi daerah, alokasi anggaran, dan koordinasi antar instansi daerah terkait penanggulangan TBC. (medcom.id)


Dampak Sosial, Ekonomi & Kesehatan

  • Angka kematian tinggi: ± 125.000 jiwa per tahun. (medcom.id)

  • Produktivitas menurun: Penderita aktif sering tidak bisa bekerja selama masa terapi, memicu beban ekonomi keluarga.

  • Beban biaya kesehatan: Walaupun pengobatan inti disediakan gratis, biaya pendukung seperti transport, konsumsi tambahan, kehilangan pendapatan tetap ada.

  • Penularan berkelanjutan: Pasien kasus aktif yang belum diterapi akan terus menularkan ke kontak rumah tangga atau masyarakat.


Strategi & Intervensi Nasional untuk Menekan Kasus TBC

1. Program Deteksi Aktif & Penemuan Kasus

Mengoptimalkan skrining pada kelompok risiko tinggi (anak, kontak rumah, penderita HIV/diabetes) melalui outreach, kegiatan kampung siaga TBC, dan pemanfaatan teknologi screening mobile. (medcom.id)

2. Penguatan Diagnostik & Infrastruktur Kesehatan

Distribusi gene Xpert dan rontgen portabel hingga ke Puskesmas di daerah terpencil agar diagnosis cepat dan tepat dapat dilakukan. (medcom.id)

3. Perbaikan Sistem Monitoring & Data Terpadu

Pengintegrasian data nasional dan daerah melalui sistem manajemen data terpadu agar kasus-kasus baru terpantau dan ditindaklanjuti. (medcom.id)

4. Peningkatan Komitmen Pemerintah Daerah & Anggaran

Pemda perlu menerbitkan regulasi lokal (RAD TBC), mengalokasikan anggaran daerah, dan memastikan kesinambungan program saat rotasi pejabat. (medcom.id)

5. Terapi Pencegahan TBC (TPT) untuk Kontak Rumah

Memberikan terapi pencegahan pada kontak rumah tangga pasien TBC aktif untuk mencegah berkembangnya infeksi laten menjadi aktif. (medcom.id)

6. Keterlibatan Komunitas & Edukasi Masyarakat

Melibatkan kader, relawan, tokoh masyarakat untuk edukasi, pendampingan, serta memerangi stigma terkait TBC agar pasien mau memeriksakan diri dan konsisten terapi. (medcom.id)

7. Penelitian & Pengembangan Vaksin Baru

Vaksin TBC generasi baru seperti M72/AS01E tengah diuji klinis di Indonesia dan dapat menjadi tambahan strategi jangka panjang. (medcom.id)


PT Rifan Financindo Berjangka  - Glh

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments