PT Rifan Financindo Berjangka - Campak dikenal sebagai salah satu penyakit paling menular di dunia. Tingkat reproduksi dasar atau basic reproduction number (R0) campak berkisar antara 12 hingga 18. Artinya, satu orang yang terinfeksi dapat menularkan penyakit ini ke 12–18 orang lain dalam populasi yang rentan. Sebagai perbandingan, COVID-19 pada varian awal memiliki R0 sekitar 2–3, sementara varian Delta berkisar 5–8. Perbedaan ini menegaskan bahwa campak jauh lebih cepat menyebar dibanding COVID-19.
Cara Penularan Campak yang Sangat Efisien
Virus campak menyebar melalui udara, terutama lewat percikan napas dan partikel kecil yang dapat bertahan di udara hingga dua jam setelah penderita batuk atau bersin. Tingkat daya tahan virus di udara inilah yang menjadikan campak sangat sulit dikendalikan tanpa perlindungan vaksinasi. Bahkan, berada di satu ruangan dengan penderita campak yang baru saja keluar sudah cukup untuk menimbulkan risiko infeksi bagi orang yang belum memiliki imunitas.
Dampak Klinis dan Risiko Komplikasi
Gejala awal campak meliputi demam tinggi, batuk, pilek, mata merah, dan munculnya bintik putih kecil di mulut (Koplik spots). Setelah 3–5 hari, ruam merah menyebar dari wajah ke seluruh tubuh. Komplikasi serius yang dapat terjadi meliputi:
-
Radang paru-paru (pneumonia) – penyebab utama kematian akibat campak.
-
Ensefalitis (radang otak) – dapat menyebabkan kerusakan otak permanen.
-
Diare berat – meningkatkan risiko dehidrasi pada anak.
-
Kebutaan – akibat kekurangan vitamin A dan infeksi campak yang berat.
Anak-anak, ibu hamil, serta individu dengan sistem kekebalan tubuh lemah termasuk kelompok paling rentan terhadap komplikasi campak.
Peran Vaksinasi dalam Mengendalikan Campak
Vaksinasi campak terbukti efektif hingga 97% jika diberikan sesuai jadwal. Vaksin biasanya tersedia dalam bentuk kombinasi MMR (Measles, Mumps, Rubella) dan diberikan dua dosis:
-
Dosis pertama pada usia 9–12 bulan.
-
Dosis kedua pada usia 15–18 bulan atau sebelum masuk sekolah dasar.
Kekebalan kelompok (herd immunity) hanya dapat dicapai jika cakupan vaksinasi mencapai lebih dari 95% populasi. Sayangnya, penurunan tingkat vaksinasi akibat hoaks kesehatan atau hambatan distribusi menyebabkan wabah campak kembali muncul di berbagai wilayah.
Strategi Pencegahan dan Penanggulangan
Selain vaksinasi, langkah pencegahan campak mencakup:
-
Isolasi pasien setidaknya 4 hari setelah ruam muncul.
-
Meningkatkan asupan vitamin A untuk memperkuat daya tahan tubuh.
-
Kebersihan lingkungan dengan ventilasi udara yang baik.
-
Kampanye edukasi publik untuk melawan misinformasi tentang vaksin.
Sistem kesehatan juga perlu memperkuat surveilans epidemiologi, menyediakan akses vaksin yang merata, serta melakukan respon cepat ketika kasus campak dilaporkan di suatu daerah.
No comments:
Write comments