Thursday, September 25, 2025

Hindari Makanan dan Minuman Pengganggu Penyerapan Suplemen Magnesium



PT Rifan Financindo Berjangka  - Magnesium merupakan mineral esensial yang berperan dalam lebih dari 300 reaksi biokimia di dalam tubuh. Mineral ini membantu fungsi otot, menjaga kesehatan saraf, mendukung sistem imun, mengatur detak jantung, serta berperan dalam metabolisme energi. Suplemen magnesium sering direkomendasikan bagi mereka yang mengalami defisiensi, gangguan tidur, hingga kondisi medis tertentu.

Namun, efektivitas suplemen magnesium bisa berkurang bila dikonsumsi bersamaan dengan makanan atau minuman tertentu. Untuk mendapatkan manfaat optimal, kita perlu mengetahui jenis asupan yang justru menghambat penyerapan mineral ini.


Asupan yang Menghambat Penyerapan Suplemen Magnesium

1. Makanan Tinggi Serat Kasar

Serat memang baik untuk pencernaan, namun konsumsi serat dalam jumlah sangat tinggi dapat memperlambat penyerapan magnesium. Serat tidak larut dari biji-bijian utuh, dedak, dan sayuran tertentu dapat mengikat mineral, membuat tubuh sulit menyerapnya.

Saran: Konsumsi suplemen magnesium terpisah dari makanan berserat tinggi, minimal jeda 2–3 jam.


2. Minuman Berkafein (Kopi, Teh, Energi Drink)

Kafein bersifat diuretik sehingga meningkatkan pengeluaran magnesium melalui urin. Selain itu, tanin dalam teh juga dapat mengikat mineral, termasuk magnesium, sehingga mengurangi ketersediaannya.

Saran: Batasi konsumsi kafein maksimal 1–2 cangkir per hari, dan hindari minum kopi atau teh berdekatan dengan waktu mengonsumsi suplemen.


3. Minuman Beralkohol

Alkohol mengganggu metabolisme mineral, termasuk magnesium. Konsumsi alkohol dalam jumlah tinggi dapat meningkatkan risiko defisiensi magnesium karena mempercepat ekskresi melalui ginjal.

Saran: Jika memungkinkan, hindari alkohol sama sekali saat sedang menjalani terapi magnesium.


4. Makanan Tinggi Lemak Jenuh dan Gorengan

Makanan berminyak atau berlemak jenuh tinggi dapat memperlambat pengosongan lambung dan mengganggu penyerapan nutrisi, termasuk magnesium. Lemak berlebih juga bisa memicu peradangan usus yang semakin memperburuk proses penyerapan.

Saran: Pilih sumber lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, atau minyak zaitun untuk menjaga metabolisme mineral tetap optimal.


5. Produk Susu Tinggi Kalsium

Kalsium dan magnesium bersaing untuk diserap di usus halus. Jika asupan kalsium sangat tinggi (seperti dari susu, keju, atau yoghurt), penyerapan magnesium bisa berkurang signifikan.

Saran: Konsumsi suplemen magnesium dengan jarak waktu minimal 2 jam setelah mengonsumsi produk susu.


6. Makanan Tinggi Oksalat (Bayam, Kacang, Cokelat)

Oksalat adalah senyawa alami yang dapat mengikat magnesium di usus, membentuk senyawa tidak larut yang sulit diserap tubuh. Bayam, bit, cokelat, dan beberapa jenis kacang memiliki kandungan oksalat cukup tinggi.

Saran: Tidak perlu menghindari sepenuhnya, tetapi atur waktu konsumsi suplemen magnesium agar tidak berbarengan dengan makanan tinggi oksalat.


Strategi Mengoptimalkan Penyerapan Suplemen Magnesium

  1. Konsumsi bersama vitamin B6 dan vitamin D
    Kedua vitamin ini terbukti mendukung kinerja magnesium dalam metabolisme tubuh.

  2. Perhatikan dosis harian
    Jangan melebihi rekomendasi harian (310–420 mg untuk dewasa), karena kelebihan magnesium justru bisa menyebabkan diare atau gangguan pencernaan.

  3. Hindari konsumsi bersamaan dengan obat tertentu
    Antibiotik tetrasiklin, bisfosfonat untuk osteoporosis, dan obat diuretik dapat berinteraksi dengan magnesium. Selalu konsultasikan dengan tenaga medis sebelum mengombinasikan suplemen dengan obat resep.

  4. Minum cukup air putih
    Hidrasi baik membantu distribusi mineral dalam tubuh.


PT Rifan Financindo Berjangka  - Glh

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments