Monday, August 23, 2021

TIPS AND TRICK - Berikut 5 Alasan Penyebab Pengguna Internet Tak Disarankan Menggunakan Email Kantor Sebagai Urusan Pribadi



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Banyak orang memahami, menggunakan email pribadi untuk korespondensi bisnis tidak disarankan, namun mereka justru menganggap menggunakan email kantor untuk mendaftar di jejaring sosial, layanan online, dan hal pribadi lainnya adalah sesuatu yang diperbolehkan.


Hal ini tidak lain karena anggapan akan lebih praktis menerima pesan pribadi, dan pekerjaan dalam satu akun email ketimbang membuat akun masing-masing.


BACA JUGA : TEKNOLOGI NEWS UPDATE - Ada Barbagai Solusi IoT Telkomsel untuk Bantu Jaga Kualitas Vaksin di Puskemas


Namun, Pakar Keamanan Kaspersky, Roman Dedenok mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat pengguna internet tidak boleh menggunakan email kantor untuk urusan pribadi.


Mulai dari ketidakseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan, pelanggaran privasi, hingga hilangnya akses ke layanan jika sudah tidak bekerja di kantor, dan masih banyak alasan lainnya untuk tidak mencampur email bisnis dengan email pribadi, kata Dedenok, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (14/8/2021).


Berikut adalah lima alasan lengkap mengapa pegawai tidak boleh menggunakan email kantor untuk keperluan pribadi:


1. Membuat upaya profiling lebih mudah


Sebelum mengirim email phishing ke karyawan tertentu, pelaku kejahatan siber akan mengumpulkan informasi online. Mereka menggunakan alat tertentu untuk mempelajari alamat email mana yang dipakai seseorang di media sosial, platform online, dan lain-lain.


Menggunakan email kantor untuk tujuan pribadi akan membuat pelaku kejahatan siber lebih mudah dalam menemukan potret sosial seseorang.


Dengan begitu seseorang jadi lebih rentan terhadap spear-phishing pada tahap pertama serangan yang menargetkan perusahaan.



2. Memberi celah untuk spear-phishing


Pelaku kejahatan siber memilih trik yang menurut mereka paling pas untuk menjerat korban. Jika mereka tahu korbannya memakai email kantor untuk mendaftar ke platform lain, mereka menganggap, kemungkinan besar korban akan tertipu oleh email phishing.


Para pelaku kejahatan siber pun akan dengan mudah membuat pesan palsu yang menyamar sebagai pemberitahuan sah dari layanan tempat korban mendaftarkan diri.


3. Memberi kesempatan ke penjahat siber untuk menyesatkan korban


Biasanya pelaku kejahatan siber butuh waktu agar serangan berhasil. Untuk itu, banyak layanan mengirim pemberitahuan kepada pemegang akun, jika suatu hari seseorang atau si pengguna masuk dari alamat IP berbeda atau mencoba mengubah password.


Agar tidak didahului peretas, pengguna perlu mengetahui peringatan tersebut dalam waktu sesegera mungkin.


Untuk itu, lakukan pengaturan notifikasi di email kamu. Jika kamu menautkan alamat ke sumber luar, saat peretas mencoba melakukan brute-force pada jaringan sosial dan akun pribadi lainnya, kotak masuk pengguna akan segera berisi berbagai peringatan.



4. Banyak Phishing dan Malware


Kebocoran data sangat populer di kalangan spammer massal, di mana mereka hanya membeli daftar alamat email untuk dibanjiri pesan phishing atau link berbahaya.


Makin banyak sumber daya yang ditautkan ke akun email perusahaan, makin banyak potensi ancaman yang akan memasuki email kantor kamu.


5. Kesulitan membedakan pesan pribadi dan pekerjaan


Berbicara volume pesan di kotak masuk Anda, jumlah berlebihan tersebut dapat menyebabkan masalah baru. Pasalnya dengan lebih banyaknya jumlah pesan pribadi yang masuk dibandingkan pesan profesional, item berbahaya jadi makin sulit dikenali.


Makin banyak email pribadi yang dibaca selama jam kerja, makin besar kemungkinan pengguna tidak sengaja mengklik lampiran berbahaya atau mengikuti link phishing.


Meski kamu tidak memakai email kantor untuk urusan pribadi, tetap penting menerapkan perlindungan diri dari spam dan phishing. Makin banyak lapisan perlindungan pun makin baik.








PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Gfr


    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments