Monday, August 30, 2021

TIPS AND TRICK - Ada 5 Trik Orangtua Di Jepang Ajari Anaknya Agar Tak Jadi Pemilih Makanan



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Bagi orangtua, membuat anak mereka makan makanan sehat dan tidak cekcok karena makanan seperti menjinakkan anak sapi yang keras kepala. Namun, orangtua Jepang berhasil menguasai seni meyakinkan anak-anak mereka untuk makan dengan senang hati tanpa menangisi isi piring mereka atau meludahkan brokoli ke meja.


Inilah rahasia para orangtua Jepang untuk membuat anak menikmati makanan sehat mereka, yang dilansir dari laman Bright Side, Senin (30/8/2021).


BACA JUGA : TEKNOLOGI NEWS UPDATE - Grab Telah Luncurkan Program Magang Bagi Mahasiswa


1. Biarkan Anak Bereksperimen dan Mencoba Rasa Baru


Anak-anak mudah bosan dengan makanan yang sama, dan kebiasaan makan mereka sering berubah. Sangat penting bagi anak untuk merasakan pengalaman hidangan baru, kebanyakkan orangtua Jepang menanggapi hal ini sangat serius.


Menurut para ahli, semakin banyak seorang anak merasakan berbagai jenis makanan sehat, semakin besar minat mereka akan makanan yang lebih sehat saat mereka tumbuh dewasa. Ketika orangtua mengizinkan anak untuk mencoba makanan yang berbeda-beda, selera anak juga akan berkembang dan cenderung untuk mencoba hidangan baru.



2. Biarkan Mereka Menikmati Keputusan Makan


Salah satu alasan anak tidak menyukai makanan adalah karena berulang kali dipaksa untuk makan sesuatu yang tidak mereka sukai. Biarlah sesekali anak menikmati yang ia suka. Orangtua harus menghindari makanan sehat yang terlalu ketat. Anak-anak seharusnya dibuat menikmati makanan mereka dan termasuk makanan kecil yang dapat membuat mereka menantikannya.



3. Sajikan Makanan di Piring yang Lebih Kecil


Logika mengapa makanan anak-anak harus disajikan di piring yang lebih kecil adalah sederhana, mereka tidak boleh merasa terintimidasi oleh ukuran piring yang besar atau porsi yang disajikan. Piring yang kecil juga mendorong anak untuk menyajikan makanan mereka sendiri, yang membantu mereka memilih apa yang ingin mereka makan.


Porsi yang normal bagi orangtua sebenarnya terlalu besar untuk ukuran anak. Orangtua harus mengingat ini saat mengukur jumlah makanan yang dimakan anak per porsi.



4. Makan Keluarga dan Terus Libatkan Anak-Anak


Para orangtua Jepang menciptakan suasana rumah eksklulsif yang mendukung pilihan makan dan gaya hidup sehat. Makan bersama secara teratur dan membiarkan anak berpartisipasi dalam proses masak akan mendorong mereka untuk menunjukkan lebih banyak minat pada apa yang akan mereka makan.


Jadikan pola makan yang sehat, nikmat saat dimasak dan enak saat dimakan sebagai contoh untuk anak-anak.



5. Banyak Melompat dan Berlari


Orang Jepang sering memilih bersepeda atau jalan cepat sebagai altenatif untuk perjalanan jarak dekat.


Di satu sisi, orangtua Jepang mendorong anak-anak mereka untuk melakukan kegiatan fisik, seperti berlari dan melompat. Dan kita semua tahu pentingnya aktivitas fisik untuk mendorong nafsu makan yang sehat. Dibandingkan membiarkan anak-anak bermain video game selama berjam-jam, lebih baik membawa mereka berjalan-jalan di taman atau bermain petak umpet di rumah.






PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Gfr


TIPS AND TRICK - Tips Untuk Menjaga Keamanan Pada Rekening Bank Digital



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Risiko keamanan juga mengancam dengan munculnya bank digital di Indonesia. Kasus-kasus hilangnya uang nasabah juga beberapa kali muncul di pemberitaan.


Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN mengatakan, ada beberapa hal yang harus dilakukan agar keamanan rekening nasabah bank digital tetap terjaga.


Security atau keamanan dari digital banking menjadi tanggung jawab kita bersama. Baik bank maupun nasabahnya, kata Irwan dalam konferensi pers virtual Hari Ulang Tahun ke-5 Jenius.


Irwan mengatakan, yang wajib dilakukan untuk menjaga keamanan bank digital adalah tidak membagikan informasi yang sifatnya rahasia ke siapa pun.


Termasuk nomor telepon, email, PIN, password, informasi di kartu, 14 digit nomor kartu, tanggal expiry date, kode sekuriti atau CCV, dan kode OTP atau One Time Password," katanya. Menurutnya, data-data tadi haruslah disimpan untuk diri sendiri.


BACA JUGA : TEKNOLOGI NEWS UPDATE - Pendekatan Deep Learning Baru Tingkatkan Prediksi Struktur RNA


Jangan Berikan Data Pribadi


Lebih lanjut, Irwan mengatakan bank tidak pernah meminta informasi yang bersifat pribadi dan rahasia tersebut ke nasabah dalam bentuk apapun seperti telepon, link URL, WhatsApp, atau email.


Sehingga, apabila ada seseorang yang mengaku dari bank digital dan meminta data pribadi tersebut, bisa disimpulkan dia adalah oknum yang tidak bertanggung jawab atau fraudster.


Terkait kasus hilangnya dana nasabah Jenius beberapa waktu lalu, Irwan menyebut hal itu tidak disebabkan oleh lemahnya sistem keamanan bank.


Kasus-kasus yang marak terjadi dan muncul ke permukaan lewat pemberitaan dan lain-lain, hampir semuanya karena social engineering atau rekayasa sosial, katanya.



Edukasi dari Industri


Irwan pun mengatakan, edukasi nasabah saat ini harus dilakukan secara terus menerus, mengingat risiko fraud juga ikut meningkat di tengah berkembangnya era digitalisasi.


Selain itu, dengan semakin banyaknya bank digital saat ini, Irwan juga mengatakan edukasi semacam ini juga menjadi PR bagi industri, tak hanya bank digital tetapi juga industri keuangan itu sendiri.


Sekarang tidak cuma bank saja yang melakukan security awareness. Semua asuransi, P2P lending, credit card, melakukan komunikasi, edukasi sekuriti yang sama, katanya.







PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Gfr


Friday, August 27, 2021

TIPS AND TRICK - 5 Tips Aman Menggunakan WiFi Publik



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - WiFi publik masih menjadi fasilitas jaringan internet yang dimanfaatkan banyak orang. Meski praktis, hemat, dan bermanfaat, sayangnya jaringan WiFi publik tidak selalu aman.


Kaspersky mengungkap ada risiko keamanan dari penggunaan WiFi publik, termasuk memungkinkan pengguna WiFi publik bertemu dengan para penjahat siber.


Ketika terhubung ke WiFi publik, pengguna bisa menghadapi kemungkinan pencurian data. Hal ini tidak terelakkan karena pengguna internet mentransfer begitu banyak informasi penting.


BACA JUGA : TEKNOLOGI NEWS UPDATE - Oppo Bakal Hidupkan Kembali Smartphone Seri N


Jika pelaku kejahatan siber mendapat data finansial, informasi login, dokumen, hingga obrolan pribadi, mereka bisa melakukan pemerasan hingga membajak akun pengguna.


Dengan akses akun, para pelaku kejahatan siber juga bisa menyamar menjadi korban, mendistribusikan spam, menipu teman-teman dekat korban, hingga memeras korban dengan dalih agar data pribadi korban tidak disebarkan.


Begitu juga ketika pengguna terhubung ke jaringan tidak aman dari perangkat kerja, bisa jadi rahasia perusahaan berakhir di tangan yang salah. Berikut adalah sejumlah tips dan rekomendasi Kaspersky untuk menjaga keamanan selama menggunakan WiFi publik:


1. Hati-Hati dengan WiFi Publik


Pengguna harus hati-hati dengan WiFi publik, terutama untuk dipakai bertransaksi seberapa pun mendesaknya. Jangan menggunakan WiFi publik untuk bertransaksi atau membuka informasi penting.


Pasalnya, data yang dikirim dan terima melalui WiFi publik bisa dilihat oleh siapa saja yang memiliki akses ke jaringan yang sama. Itu artinya, lusinan hingga ratusan orang asing di bandara atau kereta bisa saja mengakses data pribadi pengguna.


Jika suatu jaringan WiFi memiliki kata sandi pun, tidak berarti jaringan itu aman. Hal ini karena seorang penyerang bisa terhubung dengan mudah ke jaringan WiFi dan melakukan berbagai serangan.



2. Periksa dan Cermati Nama Hotspot


Beberapa pelaku kejahatan kerap berada selangkah di depan. Jangan sampai, alih-alih terhubung ke jaringan WiFi publik, pengguna justru terhubung ke jaringan buatan para penjahat siber yang memakai nama serupa.


Untuk itu, pengguna perlu memeriksa dan mencermati nama WiFi, pastikan nama WiFi tidak dipalsukan. Oleh karenanya, sebelum terhubung, luangkan waktu memeriksa koneksi yang tersedia.


Periksa urutan kata yang benar, penggantian huruf dengan angka yang bentuknya mirip, garis bawah ekstra, dan lain-lain.



3. Nonaktifkan Koneksi Otomatis ke WiFi Publik


Perangkat biasanya menawarkan fitur untuk terhubung otomatis ke jaringan terbuka atau publik. Pada sejumlah sistem, opsi ini diaktifkan secara default.


Sayangnya, menghubungkan perangkat secara otomatis bisa membuka kesempatan bagi pelaku kejahatan siber untuk menyebarkan malware atau melakukan pencurian kata sandi.


Untuk menghindarinya, pastikan pengguna selalu mematikan WiFi saat sedang tidak dipakai, menonaktifkan koneksi otomatis ke suatu jaringan WiFi publik (ada di Pengaturan WiFi), dan pilih "Lupakan" jaringan WiFi publik setelah digunakan.



4. Hindari WiFi yang Tidak Terpercaya


Pastikan untuk menggunakan jaringan rumah atau perusahaan yang aman ketika akan memasukkan akun bank, paspor, atau detail sensitif lainnya.


Jika situasi mendesak, gunakan data seluler alih-alih WiFi, termasuk ketika ada di luar negeri.



5. Pasang Solusi Keamanan


Cara paling pasti untuk menjaga perangkat pengguna tetap aman saat memakai WiFi publik adalah dengan perlindungan VPN.


VPN melindungi privasi pengguna dengan mengenkripsi data sebelum mengirimkannya ke router, menjaganya tetap tersembunyi. Dengan memasang teknologi ini, WiFi publik bisa lebih aman saat digunakan.


Selanjutnya, pilih VPN yang tidak menyimpan dan menjual data pengguna.







PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Gfr


Wednesday, August 25, 2021

TIPS AND TRICK - Tips Untuk Menjaga Keamanan Data Pribadi Sertifikat Vaksin



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Sertifikat vaksin saat ini menjadi salah satu syarat utama bagi masyarakat Indonesia yang ingin berpergian atau beraktivitas ke beberapa tempat.


Dengan menunjukkan sertifikat vaksin, seseorang dapat memberikan informasi vaksin, seperti vaksin yang digunakan, tanggal vaksin, serta sudah berapa kali orang tersebut melakukan vaksinasi.


Namun, perlu diketahui bahwa data pribadi seseorang, baik NIK, tanggal lahir, alamat, email, dan nomor telepon juga tertera dalam QR Code sertifikat vaksin tersebut.


Hal inilah yang perlu diperhatikan oleh masyarakat guna menjaga kerahasiaan data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.


Menyikapi hal tersebut Presiden Direktur PT ITSEC Asia, Andri Hutama Putra, membagikan beberapa tips dalam menjaga kerahasiaan data pribadi ketika menggunakan sertifikat vaksin.


1. Jangan memamerkan sertifikat vaksin dalam bentuk apapun


Saat kita menunjukkan sertifikat vaksin secara publik, walaupun kita sudah berusaha untuk menutupi informasi penting yang ada di sertifikat tersebut, tidak menjamin informasi kita dapat terjaga.


Lebih baik menunjukkan sertifikat vaksin jika memang diperlukan, ujar Andri memberikan saran.


BACA JUGA : TEKNOLOGI NEWS UPDATE - Transformasi Digital Meningkat, Keamanan Siber Sektor Infrastruktur Harus Terjaga Lebih


2. Gunakan Lembaga/Aplikasi Resmi


Ia menambahkan, gunakan aplikasi resmi yang dapat memastikan keamanan data di sertifikat vaksin kita terlindungi.


Jangan menggunakan aplikasi-aplikasi yang tidak resmi/tidak terjamin, karena itu akan mengancam keamanan data pribadi kita, ucapnya.


3. Tunjukkan sertifikat vaksin hanya kepada pihak berwenang


Setiap masyarakat berhak menolak menunjukkan data pribadi mereka pihak-pihak yang dinilai mencurigakan/tidak berkepentingan, seperti yang diatur dalam UU ITE Pasal 26 ayat (1) dan penjelasannya UU 19/2016.



Sangat Penting Untuk Dijaga


Selain itu, Andri juga mengatakan bahwa pihak-pihak yang mensyaratkan sertifikat vaksin seperti lembaga atau perusahaan swasta juga perlu memastikan keamanan data dari sistem operasional mereka.


Dikarenakan sertifikat vaksin juga menyertakan informasi pribadi yang penting, hendaknya pihak yang meminta dan merekam sertifikat vaksin saat menjalankan kegiatan dengan konsumennya dapat bertanggung jawab terhadap keamanan data konsumen.


Masyarakat harus menyadari bahwa keamanan data pribadi sangat penting untuk dijaga. Jika tidak, kerugian yang dialami bisa bermacam-macam, baik secara finansial, keamanan, ataupun kenyamanan, tutup Andri.







PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Gfr


Monday, August 23, 2021

TIPS AND TRICK - Berikut 5 Alasan Penyebab Pengguna Internet Tak Disarankan Menggunakan Email Kantor Sebagai Urusan Pribadi



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Banyak orang memahami, menggunakan email pribadi untuk korespondensi bisnis tidak disarankan, namun mereka justru menganggap menggunakan email kantor untuk mendaftar di jejaring sosial, layanan online, dan hal pribadi lainnya adalah sesuatu yang diperbolehkan.


Hal ini tidak lain karena anggapan akan lebih praktis menerima pesan pribadi, dan pekerjaan dalam satu akun email ketimbang membuat akun masing-masing.


BACA JUGA : TEKNOLOGI NEWS UPDATE - Ada Barbagai Solusi IoT Telkomsel untuk Bantu Jaga Kualitas Vaksin di Puskemas


Namun, Pakar Keamanan Kaspersky, Roman Dedenok mengatakan, ada beberapa alasan yang membuat pengguna internet tidak boleh menggunakan email kantor untuk urusan pribadi.


Mulai dari ketidakseimbangan kehidupan pribadi dan pekerjaan, pelanggaran privasi, hingga hilangnya akses ke layanan jika sudah tidak bekerja di kantor, dan masih banyak alasan lainnya untuk tidak mencampur email bisnis dengan email pribadi, kata Dedenok, dalam keterangan yang diterima, Sabtu (14/8/2021).


Berikut adalah lima alasan lengkap mengapa pegawai tidak boleh menggunakan email kantor untuk keperluan pribadi:


1. Membuat upaya profiling lebih mudah


Sebelum mengirim email phishing ke karyawan tertentu, pelaku kejahatan siber akan mengumpulkan informasi online. Mereka menggunakan alat tertentu untuk mempelajari alamat email mana yang dipakai seseorang di media sosial, platform online, dan lain-lain.


Menggunakan email kantor untuk tujuan pribadi akan membuat pelaku kejahatan siber lebih mudah dalam menemukan potret sosial seseorang.


Dengan begitu seseorang jadi lebih rentan terhadap spear-phishing pada tahap pertama serangan yang menargetkan perusahaan.



2. Memberi celah untuk spear-phishing


Pelaku kejahatan siber memilih trik yang menurut mereka paling pas untuk menjerat korban. Jika mereka tahu korbannya memakai email kantor untuk mendaftar ke platform lain, mereka menganggap, kemungkinan besar korban akan tertipu oleh email phishing.


Para pelaku kejahatan siber pun akan dengan mudah membuat pesan palsu yang menyamar sebagai pemberitahuan sah dari layanan tempat korban mendaftarkan diri.


3. Memberi kesempatan ke penjahat siber untuk menyesatkan korban


Biasanya pelaku kejahatan siber butuh waktu agar serangan berhasil. Untuk itu, banyak layanan mengirim pemberitahuan kepada pemegang akun, jika suatu hari seseorang atau si pengguna masuk dari alamat IP berbeda atau mencoba mengubah password.


Agar tidak didahului peretas, pengguna perlu mengetahui peringatan tersebut dalam waktu sesegera mungkin.


Untuk itu, lakukan pengaturan notifikasi di email kamu. Jika kamu menautkan alamat ke sumber luar, saat peretas mencoba melakukan brute-force pada jaringan sosial dan akun pribadi lainnya, kotak masuk pengguna akan segera berisi berbagai peringatan.



4. Banyak Phishing dan Malware


Kebocoran data sangat populer di kalangan spammer massal, di mana mereka hanya membeli daftar alamat email untuk dibanjiri pesan phishing atau link berbahaya.


Makin banyak sumber daya yang ditautkan ke akun email perusahaan, makin banyak potensi ancaman yang akan memasuki email kantor kamu.


5. Kesulitan membedakan pesan pribadi dan pekerjaan


Berbicara volume pesan di kotak masuk Anda, jumlah berlebihan tersebut dapat menyebabkan masalah baru. Pasalnya dengan lebih banyaknya jumlah pesan pribadi yang masuk dibandingkan pesan profesional, item berbahaya jadi makin sulit dikenali.


Makin banyak email pribadi yang dibaca selama jam kerja, makin besar kemungkinan pengguna tidak sengaja mengklik lampiran berbahaya atau mengikuti link phishing.


Meski kamu tidak memakai email kantor untuk urusan pribadi, tetap penting menerapkan perlindungan diri dari spam dan phishing. Makin banyak lapisan perlindungan pun makin baik.








PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Gfr


Friday, August 20, 2021

TIPS AND TRICK - Atur Sinkronisasi Data Pada Chrome



PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Chrome memungkinkan pengguna untuk melakukan sinkronisasi data. Saat fitur ini aktif, pengguna dapat melihat informasi-informasi berikut ini di perangkat mana pun yang terhubung ke akun Google yang telah disinkronkan:


Penanda (Bookmark)

Histori dan tab terbuka

Kata sandi (Password)

Info pembayaran

Alamat, nomor telepon, dan lainnya

Setelan dan preferensi (Settings and Preference)

Fitur ini sangat bermanfaat terutama bagi pengguna yang sering beraktivitas pada lebih dari satu perangkat berbeda. 


Berkat sinkronisasi data tersebut di atas, beberapa hal dapat terselesaikan secara otomatis, sehingga menghemat waktu.  


BACA JUGA : TEKNOLOGI NEWS UPDATE - Ubisoft Singapura Diterpa Isu Diskriminasi dan Pelecehan Seksual


Namun, tahukah kamu bahwa sebetulnya Google Chrome memberikan keleluasan kepada pengguna untuk menentukan jenis informasi apa saja yang dapat disinkronkan?


Kalau kamu belum tahu caranya, simak artikel tips Chrome berikut ini :


Langkah (1)

Di komputer, buka Chrome.

Geser kursor ke sebelah kanan atas, klik Lainnya (tiga titik vertikal)

Pilih Setelan.

Cari bagian "Anda dan Google", klik pada menu Sinkronisasi dan layanan Google.

 


Langkah (2)

Untuk mengetahui data yang telah disinkronkan, pilih menu Tinjau data Anda yang disinkronkan.

Di bagian "Sinkronisasi", klik Kelola yang Anda sinkronkan.

Nonaktifkan "Sinkronkan semuanya".

Nonaktifkan semua data yang tidak ingin Anda sinkronkan ke akun Anda.





PT RIFAN FINANCINDO BERJANGKA - Gfr